Rayap kayu kering mampu menyerang melalui beberapa cara sebagai berikut :
1. Kayu terlebih dahulu diserang oleh rayap lain dan letaknya berdekatan.
2. Melalui laron (kasta rayap reproduktif) yang terbang keluar dari sarangnya dan hinggap di kayu yang tidak terlindungi. Di kayu tersebut, laron akan menetap dan berkembang biak untuk membangun koloni baru. Walaupun menyerang komponen kayu pada bangunan, mereka tidak akan menyerang barang berlignoselulosa lainnya seperti arsip, buku, atau lukisan.
Family Termitidae memiliki beberapa jenis rayap yang sering merusak bangunan, diantaranya Microtermes Spp, Macrotermes, dan Odontotermes Spp. Ketiga jenis rayap perusak tersebut merupakan jenis rayap tanah. Tingkat serangan rayap ini tidak seganas serangan rayap kayu basah atau subteran (Coptotermes Curvignathus). Rayap dari family Termitidae biasanya bersarang di dalam tanah, terutama yang dekat dengan bahan yang banyak mengandung selulosa seperti kayu, timbunan sampah organik, humus, atau serasah.
Rayap merupakan salah satu spesies dari kelas insekta yang memiliki bentuk seperti semut yang lebih dikenal dengan sebutan semut putih atau anai-anai atau rinyuh.Rayap ini dikenal sebagai hama, tidak banyak orang yang tahu manfaat dari rayap ini yang menguntungkan untuk manusia.
Di dunia ini rayap memiliki 3.000 spesies dan yang hidup di Indonesia sekitar 200 spesies. Salah satunya adalah rayap tanah yang mudah diketahui karena bangunan sarangnya yang unik. Bentuk sarang rayap tanah ini seperti gundukan tanah atau bukit kecil yang ukurannya beragam tergantung umur kolonirayap yang hidup di dalamnya. Konstruksi sarang tersebut sangat kokoh dan tahan terhadap hujan dan panas matahari.
Koloni rayap dapat menembus tembok / dinding rumah agar bisa naik dari pondasi sampai ke atap rumah. Tujuannya adalah untuk mencari makanan. Dala video di atas terlihat gundukan tanah yang dibangun oleh koloni rayap untuk menjadi terowongan / jalur masuk dalam suat bangunan / rumah.
Terlihat jelas bahwa satu koloni rayap itu berjumlah sangat banyak dan sulit dihitung. Koloni rayap terdiri dari 4 jenis rayap yaitu rayap tipe pekerja, prajurit, raja dan Ratu. Dalam hal ini yang bertugas mencari makanan adalah jenis rayap pekerja. Cara untuk memberantas koloni rayap yang sudah naik ke dalam bangunan adalah dengan sistem pengumpanan rayap. Dengan sistem pengumpanan rayap ini diharapkan koloni rayap tersebut dapat dieliminasi sampai tuntas sampai ke ratunya. Sistem pengumpanan rayap ini memnag memakan waktu yang agak lama. Biasanya dapat dieliminasi total sekitar 3 sampai 6 bulan.
Sistem Injeksi Rayap
Sistem injeksi rayap ini bertujuan untuk mencegah naiknya rayap melalui dinding pondasi rumah. Sitem injeksi ini sangat cocok diterapkan untuk rumah yang masih dalam tahap pondasi agar chemical anti rayap dapat masuk langsung ke dalam tanah. Dengan sistem injeksi rayap yang diterapkan untuk rumah yang masih dalam tahap pondasi ini bisa diberikan garansi yang cukup lama (5 tahun).
Sedangkan untuk rumah yang sudah jadi dan belum terkena rayap maka dapat dilakukan sistem injeksi rayap dengan cara pengeboran di sekeliling pondasi. Pengeboran tersebut dilakukan sampai ke dalam tanah agar chemical anti rayap dapat membentengi dinding pondasi dari serangan rayap. Diameter lubang bor sekitar 1 cm dan apabila sudah diberikan chemical anti rayap dapat ditutup kembali dengan semen.
Sistem Pengumpanan Rayap
Sistem pengumpanan rayap bertujuan untuk memeberantas total koloni rayap. Sistem pengumpanan rayap ini diterapkan pada rumah jadi yang sudah terkena serangan rayap. Umpan rayap tersebut berbentuk tissue yang mengandung hexaflumoron. Rayap yang memakan tissue tersebut akan mendistribusikan makanan tersebut ke semua koloni rayap dengan cara trofalaksis. Trofalaksis rayap adalah perilaku rayap yang apabila bertemu satu sama lainnya akan saling berciuman dan menggesekkan tubuhnya. Hal ini yang menunjang sistem pengumpanan rayap sehingga koloni rayap tersebut dapat diberantas tuntas sampai pada ratunya.