Tuesday, September 4, 2018

Jalur makanan koloni rayap



Rayap adalah jenis serangga yang telah menyerang hampir semua komponen banguanan terutama komponen kayu pada konstruksi bangunan atau furnitur. Serangan rayap ini seaka tidak mengenal waktu. Rayap menyerang selama 24 jam dan 7 hari non stop.
Di masyarakat Indonesia dikenal ada beragam jenis rayap dengan berbagai sebutan, salah satunya adalah semut putih, Rayap ini tidak bersayap dan berwarna keputih-putihan. DI masyarakat Sumatera rayap ini dikenal dengan sebutan anai-anai. DI masyarakat Jawa dikenal dengan sebutan rangas. Sedangkan di Jawa Barat dikenal dengan nama rinyuh atau sumpiyuh.
Panjang tubuh rayap ini antara 4 -11 mm tergantung jenis rayapnya. Ada beberapa jenis rayap yang berpotensi menjadi perusak kayu pada bangunan gedung di beberapa daerah di Indoneisa. Di Jakarta misalnya, jenis rayap yang menyerang antara lain Microtermes Inspiratus, microtermes Incertides, Macrotermes gilvus, Ordontotermes Javanicus, Scedorhinotermes Javanicus, Coptotermes Curvignathus dan lain-lain.

Satu keturunan rayap selalu hidup dalam satu kelompok yang disebut koloni dengan pola hidup sosial.Satu koloni terbentuk dari sepasang laron (alates) betina dan jantan yang mampu memperoleh habitat yang cocok yaitu bahan berselulosa untuk membentuk sarang utama. Individu betina pertama yang disebut ratu meletakkan beribu-ribu telur yang kemudian menetas dan berkembang menjadi individu-individu yang berbeda bentuk berupa kasta-kasta dan individu muda yang disebut larva. 
Adapun istilah dari sifat dan perilaku rayap antara lain :
Traphalaxis yaitu transfer material (makanan)
Proctodeal yaitu transfer material melalui mulut
Foraging adalah perilaku rayap yang suka mengembara mencari makanan secara kontinu dan dilakukan secara acak.
Cryptobiotik adalah sifat rayap yang peka terhadap cahaya, suka pada tempat yang serta terlindung dari cahaya dan sinar matahari.

Siklus Hidup Rayap
Dalam perkembangannya, rayap mengalami perubahan bentuk (metamorfosis) yang disebut metamorfosis tidak sempurna. Siklus hidupnya diawali dari telur yang akhirnya berubah menjadi rayap muda atau nimfa. Selanjutnya nimfa akan berdeferensiasi menjadi individu kasta pekerja, prajurit, calon raja dan calon ratu (kasta reproduktif primer).

Penggolongan rayap
Berdasarkan lokasi sarang atau tempat tinggalnya, rayap dapat digolongkan dalam tiga tipe yaitu rayap kayu lembap, rayap kayu kering dan rayap tanah. Diantara ketiga jenis rayap tersebut, tipe yang paling banyak menimbulkan kerugian adalah kelompok rayap tanah dan rayap kayu kering. Selain tiga jenis rayap tersebut juga ada sebagian ahli yang menggolongkan rayap dalam lima jenis rayap prusak kayu yaitu rayap kayu lembap, rayap kayu kering, rayap tanah, rayap pohon dan rayap subteran.

Rayap kayu Lembap (damp wood termite)
Rayap kayu lembap menyerang kayu mati dan lembap. Rayap ini bersarang dalam kayu tetap tidak berhubungan dengan tanah. Adapun beberapa ciri rayap ini adalah :
Serangannya pada kayu yang basah atau lembap atau pohon mati yang membusuk.
Sarangnya berada di dalam kayu yang membusuk atau basah seperti tonggak kayu atau kayu gelondongan.
Ukuran tubuh rayap rajurit 2,5 kali lebih besar dari rayap tanah.
Pupolasinya lebih kecil dari rayap tanah.
Populasinya lebih kecil dari rayap tanah.
Rayap ini tidak mempunyai kasta pekerja sehingga tugas kasta pekerja dilaksanakan oleh nimfa.
Ukuran palet lebih besar dan berwarna gelap. Palet digunakan sebagai bahan dasar pembuatan tunnel untuk menjaga kelembapan.

Rayap kayu kering (dry wood termite)
Rayap kayu kering hidup dalam kayu mati yang telah kering. Hama ini umumnya dapat dijumpai di rumah-rumah terutama pada perabot seperti lemari, meja, kursi dll. Seperti halnya rayap kayu lembap, rayap ini pun tidak berhubungan dengan tanah karena habitatnya kering.
Rayap kayu kering dapat memasuki kayu yang terbuka di atas tanah secara langsung dari udara. Sekali dapat memasuki kayu, rayap tersebut dapat hidup dalam kayu dengan kandungan air 5-6%. Adapun beberapa ciri rayap kayu kering adalah :


Serangannya pada kayu kering seperti komponen kayu pada bangunan dan furnitur.
Tanda serangannya tampak dari adanya butir-butir kecil berwarna kecoklatan yang sering berjatuhan di lantai atau kayu yang diserang.
Rayap ini tidak berhubungan dengan tanah karena habitatnya di dalam kayu kering. Contoh jenis ini cryptotermes sp.
Jumlah populasi dalam satu koloni lebih sedikit dibanding rayap tanah.

Rayap tanah
Rayap tanah bersarang dalam tanah terutama dekat pada bahan organik yang mengandung selulosa seperti kayu dan humus. Macrotermes dan odontotermes merupakan rayap subteran yang sangat umum menyerang bangunan di Jakarta dan sekitarnya. Jenis-jenis rayap tanah. Jenis-jenis rayap tanah di Indonesia berasal dari famili termitidae. Adapun ciri-ciri rayap tanah adalah :
Umumnya hidup di dalam tanah yang banyak mengandung kayu atau bahan organik lainnya yang mengandung selulosa.
Dibutuhkan kelembapan tinggi.
Rayap ini membangun terowongan menuju sumber makanan.
Jumlah populasi dalam satu koloni umumnya lebih besar dari jenis rayap kayu kering.
Jenis-jenis rayap ini sangat ganas karena dapat menyerang obyek berjarak hingga 200 meter dari sarangnya.
Untuk mencapai kayu sasarannya, rayap ini dapat menembus tembok yang tebalnya beberapa sentimeter dengan bantuan enzim yang dikeluarkan dari mulutnya.
Jenis rayap yang termasuk kelompok rayap tanah ini bersal dari genus macrotermes, microtermes, odontotermes, schedorhinotermes dan coptotermes.

Inspeksi Serangan Rayap
Sering kali penghuni rumah atau bangunan tidak peduli dengan kejadian pada komponen bangunannya atau pada perabotannya. Padahal tanda-tanda awal dari serangan rayap sudah ada. Kebanyakan pemilik rumah hanya membersihkan saja karena dianggap sebagai kotoran. Untuk memudahkan pemilik rumah mengetahui adanya serangan rayap berikut deberikan beberapa tanda atau ciri aktivitas rayap tanah yang menyerang bangunan yaitu :
Ditemukan adanya liang kembara (tunnel) terutama rayap tanah.
Terdapat kerusakan pada kayu.
Ditemukan adanya laron.
Dengan memukul-mukul bagian kayu baik kayu abik kusen maupun rangka atap akan terasa ringan atau nyaringbunyinya bila sudah di dalam kayu sudah keropos walaupun bagian luar terlihat utuh.

Kondisi yang menunjang Inspeksi Rayap
Kondisi unjang adanya inspeksi rayap dan pencapaian serangan pada objeknya antara lain :
Adanya retakan pada dinding beton pondasi.
Adanya penetrasi kayu / obyek yang langsung berhubungan dengan tanah.
Ventilasi udara tidak baik.

Untuk mencapai sasaran, rayap melakukan hal-hal sebagai berikut :
Rayap membangun pipa perlindungan (sheltertubes) dari tanah hingga ke obyek seragan melalui celah atau retak kecil (minimum 0,4 mm) misalnya pada pondasi bangunan / dinding.
Rayap menembus obyek-obyek penghalang seperti plastik, logam tipis dll walaupun penghalang tersebut bukan merupakan obyek makanannya.